Rabu, 02 Juli 2014

Revisi????

Revisi???
Apa itu revisi??

Revisi terjadi ketika mahasiswa tingkat akhir mempertanggung jawabkan hasil dari kuliahnya selama ini.

Revisi, lebih tepatnya ketika sebuah kertas putih yang di dalamnya terdapat rangkaian kata yang tersusun rapi dan indah harus mendapatkan coretan tinta hitam, merah maupun biru dengan berbagai hiasan tulisan,tanda tanya, tanda seru, titik.

Revisi, lebih tepatnya ketika sebuah judul yang terpikirkan dengan penuh percaya diri harus mengalami perubahan-perubahan sekali, dua kali, tiga kali.....hingga sang pembimbing yang akan menemukan nama dari judul tersebut.

Revisi, lebih tepatnya membuat kantong melompong. Karena dengan berbagai cara untuk memperbaiki tulisan yang salah, alhasil..print, print dan print.

Revisi, lebih tepatnya membuat stress, badan kurus, mata panda, susah tidur, menangis semalam.
Tetapi
Revisi juga membuat semangat dan percaya diri.

Revisi, sungguh indah dirimu..
Tanpa revisi apa jadinya mahasiswa tingkat akhir.

Terima kasih, revisi..
Jasamu sungguh berharga..

Itu pendapatku, pendapatmu? Simpulkan sediri ya.. ^_^

Senin, 12 Mei 2014

Aku...

      Malam yang sunyi,  terlihat segerombolan anak muda sedang berkumpul didepan teras. Mereka sedang menikmati sunyinya malam ini dengan bermain dan bercanda. Aku hanya bisa menyaksikan dari kejauhan. Aku yang sedang duduk dan ditemani hewan peliharaanku(*) tersenyum melihat tingkah mereka. Dalam benakku bertanya “apa mereka sadar akan kehadiranku?”.
     Tak lama, mereka sadar akan kehadiranku. Mereka terus menatap ke arahku. Tapi yang mereka lihat bukan aku tapi hewan peliharaanku, Tetapi mereka sadar bahwa ada aku disana. Mereka diam, tak banyak bicara lagi. Tak lama, mereka masuk ke kamarnya masing-masing. Aku ingin mengenal mereka, aku ingin tau apa mereka bisa melihat kehadiranku. Aku ingin buktikan.
     Di tengah malam, aku berdiri didepan pintu kamar seorang wanita. Aku terus menatapnya, dan aku mulai membangunkannya. Dia terbangun dan dia menatapku. Dia diam sejenak dan langsung memalingkan wajah. Dia mencoba menatapku lagi, tapi hanya sebentar. Sudah cukup aku melihatnya, akhirnya aku putuskan untuk pergi.  Di dalam benakku berkata “ ternyata dia bisa melihat kehadirannku!”.

Kau ada, akupun juga ada

Kau diam, akupun juga diam

Kau tak menganggu, akupun tak menganggu

Kau tak lihat aku, akupun dapat melihatmu

Yang terpenting, kau yakin akan kehadiranku…di dunia ini..


(*) burung hantu

Minggu, 23 Februari 2014

Surat kecilku untukmu...Teman


Aku tidak berniat memilih-milih teman. Aku ingin memiliki teman banyak. Termasuk kamu juga. Aku nggak tau apa salahku ke kamu. Kalaupun aku punya salah. Aku mohon bicaralah. Jika memang aku punya salah, aku minta maaf.

Jika boleh aku jujur , aku ingin berbicara sesuatu  padamu. Kenapa kamu seperti itu? Kenapa kamu membicarakan aku seperti itu kepada orang lain. Aku tau apa yang kamu bicarakan? Tapi aku ingin tau apa alasanmu berbicara seperti itu. Jujur hatiku sakit.

Jika memang kamu sakit hati kepadaku, aku mohon bicaralah. Walaupun itu menyakitkan, tapi aku ingin kamu jujur. Aku tidak ingin pertemanan kita rusak gara-gara masalah seperti ini. Ini bukan masalah besar yang harus dibesar-besarkan. Jika kamu jujur, aku yakin masalah ini cepat selesai.

Aku tidak ingin ada dendam di antara kita. Aku ingin kita berteman.  Jika Allah mengijinkan, kita berteman untuk selamanya.

::curahan hati seorang teman::